03B. Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Pengertian, Jenis, Contoh, Persiapan, Pelaksanaan, dan Tindak Lanjut

Pengertian Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Asesmen diagnostik non kognitif adalah penilaian yang dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan potensi dalam aspek non kognitif siswa, seperti karakter, kepribadian, minat, bakat, motivasi, nilai-nilai, dan sikap. Asesmen ini bertujuan untuk membantu guru dalam memahami bagaimana siswa berperilaku, berinteraksi dengan orang lain, dan membuat keputusan. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individual siswa dan membantu mereka mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif.

Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Jenis-jenis Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Berikut beberapa jenis asesmen diagnostik non kognitif yang umum digunakan:

  • Tes psikologi: Tes ini dirancang untuk mengukur berbagai aspek non kognitif, seperti kepribadian, minat, bakat, dan motivasi.
  • Wawancara: Wawancara dilakukan untuk menggali informasi tentang karakter, kepribadian, nilai-nilai, dan sikap siswa.
  • Observasi: Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana siswa berperilaku di kelas, di lingkungan sekolah, dan di luar sekolah.
  • Penilaian diri: Penilaian diri dilakukan dengan meminta siswa untuk menilai karakter, kepribadian, dan nilai-nilai mereka sendiri.
  • Portofolio: Portofolio berisi kumpulan hasil karya siswa yang menunjukkan perkembangan karakter, kepribadian, dan nilai-nilai mereka.

Contoh Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Berikut beberapa contoh asesmen diagnostik non kognitif:

  • Tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI): Tes ini mengukur 16 tipe kepribadian yang berbeda dan dapat membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka.
  • Wawancara tentang nilai-nilai dan keyakinan siswa: Wawancara ini dapat membantu guru memahami apa yang penting bagi siswa dan bagaimana mereka membuat keputusan.
  • Observasi tentang bagaimana siswa bekerja sama dengan teman sekelas: Observasi ini dapat membantu guru menilai kemampuan komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan siswa.
  • Penilaian diri tentang motivasi belajar: Penilaian diri ini dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi apa yang memotivasi mereka untuk belajar dan bagaimana mereka dapat meningkatkan motivasi mereka.
  • Analisis karya seni siswa: Analisis ini dapat membantu guru menilai kreativitas, imajinasi, dan ekspresi diri siswa.

Langkah-langkah Pelaksanaan Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Berikut langkah-langkah pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif:

1. Persiapan

  • Tentukan tujuan asesmen: Apa yang ingin Anda capai dengan asesmen ini?
  • Pilih jenis asesmen: Jenis asesmen apa yang paling sesuai dengan tujuan Anda?
  • Kembangkan instrumen asesmen: Buatlah tes, kisi-kisi penilaian, atau rubrik penilaian yang sesuai dengan jenis asesmen yang dipilih.
  • Siapkan materi dan logistik: Siapkan semua materi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan asesmen, seperti soal tes, lembar jawaban, dan alat tulis.

2. Pelaksanaan

  • Berikan instruksi yang jelas kepada siswa tentang cara mengerjakan asesmen.
  • Awasi siswa selama pelaksanaan asesmen untuk memastikan mereka tidak menyontek.
  • Kumpulkan hasil asesmen setelah selesai.

3. Tindak Lanjut

  • Nilai hasil asesmen.
  • Analisis hasil asesmen untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan potensi non kognitif siswa.
  • Berikan umpan balik kepada siswa tentang hasil asesmen mereka.
  • Gunakan hasil asesmen untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individual siswa dan membantu mereka mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif.

Tips Melakukan Asesmen Diagnostik Non Kognitif yang Efektif

  • Gunakan berbagai jenis asesmen untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang aspek non kognitif siswa.
  • **Berikan umpan balik yang tepat waktu, spesifik, dapat ditindaklanjuti, berorientasi pada kemajuan, dan menghargai.
  • Gunakan hasil asesmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • Libatkan orang tua dalam proses asesmen dan tindak lanjut.

Penting untuk dicatat bahwa asesmen diagnostik non kognitif harus dilakukan oleh profesional yang terlatih. Asesmen ini membutuhkan interpretasi yang cermat dan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan non kognitif anak.

0 / 5

Your page rank:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *