Tembung Kriya Bahasa Jawa
Tembung kriya yaiku kabeh tembung kang nyatakake solah bawa, tingkah laku utawa tumandang gawe, ngayahi pagawean.
Tembung kriya merupakan sebuah kata kerja (verba) yang menjelaskan suatu aktivitas atau tindakan (Verba tindakan). Selain itu, tembung kriya juga dapat mengandung maksud jalannya keadaan (Verba proses)
Contoh tembung kriya yang menjelaskan aktivitas adalah: mlaku, menek, nabrak, numpak
Contoh tembung kriya yang yang menjelaskan proses adalah: mlethek, mblawus, menek.
Tembung kriya dibedakan menjadi dua:
1. Tembung Kriya Lingga
merupakan dasar yang belum diubah
Contoh:
- Adus
- Bali
- Dandan
- Dodol
- Gawe
- Lunga
- Mangan
- Tangi
- Tuku
- Udud
2. Tembung Kriya Andhahan (Owah)
merupakan kata dasar yang sudah diubah dengan menambahi awalan, seselan dan akhiran.
Kemudian, tembung kriya owah ini dibagi menjadi beberapa bagian lagi
Kemudian, tembung kriya owah ini dibagi menjadi beberapa bagian lagi
1. Tembung kriya tanduk
Merupakan tembung yang mendapatkan imbuhan n-/an-, ny-/any-. m/am-, ng-/ang-/ (ater-ater anuswara)
Contoh:
Sapu : Nyapu
Pacul : Macul
Tulung : Nulung
Gambar : Nggambar
Tulis : Nulis
Sabrang : Nyabrang
Balang : Mbalang
Goreng : Nggoreng
Tuku : Nuku
Buwak : Mbuwak
2. Tembung kriya tanggap
Merupakan tembung yang mendapatkan imbuhan dak-, ko-, di- (ater-ater tripursa).
Contoh:
Pacul : Dakpacul
Takon : Daktakon
Tuku : Daktuku
Ciwel : Kociwel
Gebug : Kogebug
Siram : Kosiram
Parut Diparut
Jupuk : Dijupuk
Jiwit : Dijiwit
Referensi:
Kelas 1
SD
Kelas 2
SD
Kelas 3
SD
Kelas 4
SD
Kelas 5
SD
Kelas 6
SD
Kelas 7
SMP
Kelas 8
SMP
Kelas 9
SMP
Kelas 10
SMA
Kelas 11
SMA
Kelas 12
SMA